Translate

Selasa, 09 Mei 2017

Laminar Air Flow

Laminar Air Flow Esha Flora


Laminar Air Flow Cabinet Dengan Kualitas Prima 

Salah satu faktor yang menentukan di dalam keberhasilan melakukan inisiasi kultur jaringan (mensterilkan bahan eksplan yang berasal dari luar) adalah kualitas Laminar Air Flow Cabinetnya (LAFC). Kualitas LAFC ditentukan pada bahan lapisan (filter yang digunakan dalam laminar tersebut.

Ada filter steril yang daya saringnya sangat tinggi dan biasanya digunakan untuk laminar berstandar internasional, yaitu yang menggunakan HEPA dengan kemampuan menyaring sangat tinggi yaitu 99,99%. Pada kondisi ini semua partikel bahkan bau pun akan tersaring sehingga benar-benar kemampuan kerja LAFC tersebut sangat dapat diandalkan.

LAFC DILENGKAPI DENGAN SENTRIFUGAL BLOWER DENGAN SETTING DUA KEKUATAN (SEDANG DAN KUAT)

Esha Flora untuk memenuhi kebutuhan kualitas yang baik berusaha membuat alat dengan kualitas internasional tapi dengan harga yang jauh lebih murah. Produk LAFC tersebut bahkan diberi komponen-komponen penunjang yang membuat LAFC tersebut akan lebih baik kualitasnya. Produk LAFC kami menggunakan berlapis-lapis filter yang akan berpengaruh pada kualitas yang prima.

SPESIFIKASI

Filter Inti: HEPA 99,999% (610 x 610 x 96)mm
Panjang : 90 cm, Lebar: 75 cm, Tinggi: 75 cm
Harga Rp 17.500.000
 

#tissueculture #kulturjaringan #kuljar #skalarumahtangga #visitbogor #pelatihan #bogorpisan #kunjungan #eshaflora #wilayahbogor #infobogor #laminarairflow #laminar #laf

Selasa, 31 Januari 2017

Kesempatan Magang, Penelitian, Praktek Kerja Lapang dan lain lain di Esha Flora




Esha Flora membuka seluas-luasnya bagi seluruh mahasiswa dan siswa di Indonesia untuk dapat belajar di Esha Flora dalam bentuk Kunjungan, magang, penelitian, Praktek Kerja lapang, praktikum dan lain-lain. Bagi Mahasiswa dan Siswa yang ingin magang di Esha Flora, maka:
Persyaratan untuk dapat magang di Esha Flora:
1. Surat pengantar dari Institusi
2. Proposal magang
3. Biodata diri
4. Ilmunya gratis, hanya mengganti bahan habis pakai untuk magang Rp. 300.000/ bulan
5. Waktu praktek dari jam 7.45 - 16.15
6. Mematuhi semua aturan yang diterapkan di Esha Flora
Manfaat yang di dapat:
1. Mengetahui rahasia pengelolaan laboratorium skala rumah tangga
2. Mengetahui pengelolaan laboratorium berlandaskan saling menghargai dan kekeluargaan.
3. Mengetahui rahasia modifikasi teknologi dan modifikasi setiap tahapan teknis kultur jaringan
4. Mengetahui berbagai bioteknologi yang dilaksanakan di Esha Flora: organik, hayati, hormon, mikroba, mutasi, pemuliaan
5. Mengetahui berbagai macam teknologi kultur jaringan tanaman (di Esha Flora terdapat lebih dari 100 jenis)
6. Mengetahui berbagai macam kegiatan dengan berbagai stakeholder Esha Flora
7. Mengetahui manajemen pelatihan kultur jaringan yang dilakukan Esha Flora
8. Mengetahui strategi pemasaran dalan pengembangan usaha berbasis kukltur jaringan
9. Mengetahui semua aspek dalam pengelolaan kultur jaringan karena tidak ada yang dirahasiakan

Kultur Jaringan Termasuk Perbanyakan Vegetatif atau Generatif?

Kultur Jaringan Termasuk Perbanyakan Vegetatif atau Generatif?


Oleh

Praktisi Kultur Jaringan Tanaman.


Pendahuluan

            Banyak orang yang mengetahui kultur jaringan dengan tidak lengkap, bahkan tidak jarang yang masih belum mengetahui apa itu kultur jaringan.  Sebagian besar mereka hanya mengetahui bahwa kultur jaringan hanyalah sebagai teknologi perbanyakan tanaman.  Kultur jaringan di kenal sebagai teknologi perbanyakan tanaman dalam jumlah besar, waktu singkat, seragam dan berkualitas.
            Secara umum kultur jaringan ( dalam bahasa Inggris disebut : Tissue Culture) adalah suatu teknologi budidaya tanaman yang menggunakan bagian dari tanaman tersebut untuk di tumbuhkan di dalam wadah yang bening dan steril, dengan diberi media tanam yang dibutuhkan oleh bagian tanaman tersebut untuk tumbuh dan dengan kondisi lingkungan yang diatur sedemikian rupa sehingga menunjang pertumbuhan tanaman tersebut.  Dalam hal ini tidak hanya perbanyakan saja tapi aspek budidaya lainnya juga bisa dilakukan oleh kultur jaringan, seperti penyelamatan embrio, embrio somatik, variasi somaklonal, kultur anther, poliploid, mutasi, pertumbuhan minimal, metabolit sekunder dll.
            Sebenarnya kata kultur jaringan adalah salah satu metode di dalam kultur jaringan, karena disamping itu ada metode lain seperti kultur anther, kultur sel, kultur organ dll.  Akan tetapi kata kultur jaringan dipakai dalam bahasa Indonesia untuk mewakili teknologi budidaya tanaman di dalam wadah ini. Seperti Aqua, dipakai orang untuk menyebutkan nama produk air mineral,  padahal produk air mineral ada banyak.
            Kemampuan manusia untuk mengatur komposisi dan konsentrasi bahan-bahan yang diperlukan tersebut, membuat manusia mampu mengarahkan pertumbuhan tanaman tersebut di dalam botol. Di dalam kultur jaringan pertumbuhan bisa diarahkan kepertumbuhan tunas atau akar atau kalus, kita mampu mempercepat dan memperlambat pertumbuhan, kita mampu memacu dihasilkannya kandungan bahan obat dari tanaman tersebut dll.
            Bagian tanaman yang digunakan dapat diambil dari berbagai bagian tanaman, sepanjang sel atau jaringan tersebut masih hidup.  Hal ini didasari oleh teori “Totipotensi” yaitu setiap sel tumbuhan dari tanaman akan mengandung rangkaian genetik yang lengkap, sehingga cukup satu sel untuk dapat membuat tanaman seperti induknya tersebut. Tapi memang didalam pelaksanaannya masing-masing sel atau jaringan tadi mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda untuk dikulturkan.
            Kembali ke judul di atas dalam kaitan Kultur jaringan sebagai teknologi perbanyakan, maka timbul pertanyaan : “Kultur jaringan masuk ke dalam perbanyakan vegetatif atau generatif ? Apakah betul kultur jaringan adalah perbanyakan vegetatif ?”.  Untuk itulah maka kita perlu mengurai satu-persatu definisi dari masing-masing dan mengevaluasinya masuk ke dalam kategori yang mana,

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) pada Kultur Jaringan Tanaman

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)  pada Kultur Jaringan Tanaman

Kultur Jaringan - Konsep Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) diawali dari konsep hormon. Hormon tanaman atau fitohormon adalah senyawa-senyawa organik tanaman yang dalam konsentrasi rendah mempengaruhi proses-proses fisiologis. Proses-proses fisiologis terutama mengenai proses pertumbuhan, diferensiasi dan perkembangan tanaman. 


Proses-proses lain seperti pengenalan tanaman, pembukaan stomata, translokasi dan serapan hara dipengaruhi oleh hormon tanaman.


Dengan berkembangnya pengetahuan biokimia dan industri kimia banyak ditemukan senyawa-senyawa yang mempunyai fisiologis serupa dengan hormon tanaman. Senyawa ini dikenal dengan nama ZPT.

SOP Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh untuk Budidaya Kentang



Bersama ini saya uraikan SOP penggunaan zat pengatur tumbuh untuk budidaya kentang. Silahkan dicoba dan dikembangkan lebih lanjut.
1. Pada saat pertumbuhan vegetatif, mulai dari penggunaan bahan bibit sampai pertumbuhan vegetatif yang optimal maka gunakan:
1.1. pupuk dengan dominasi NPK dengan komposisi N besar
1.2. pupuk organik yang memadai
1.3. Ramuan hormon: Tunas: 10 ml, akar, 5 ml, bunga 2 ml
2. Setelah pertumbuhan vegetatif optimal maka tahapan selanjutnya adalah tahap pengisian umbi maka lakukan perlakuan seperti berikut:
2.1. semprotkan packobutrazol pada tajuk atau daun usahakan jangan sampai meresap ke media tanam/tanah
2.2. semprotkan ramuan hormon: akar 20 ml, tunas, 5 ml dan bunga 5 ml.
2.3. pupuk dengan komposisi P dan K tinggi
2.4.pupuk organik cair siap pakai (kalau ada pupuk organik guano/walet)
2.5. bila diperlukan tambahkan sumber energi (gula atau madu atau molase) tapi hati-hati serangan penyakit dan hama.
2.6. Tambahkan pupuk KNO3 2 g/l untuk menguatkan dan memperbesar.umbi.
Seharusnya untuk pembesaran umbi sebaiknya menggunakan hormon 2,4 D 8 mg/l , kinetin 2 mg/l dan giberelin 2 mg/l, jadi ramuan hormonnya sebenarnya beda antara pemanjangan dan memperbanyak akar dengan pengisian umbi. Kalau hormon yang dibeli tersebut untuk yang hormon akar lebih ke arah perbanyakan dan perpanjangan akar. Oleh sebab itu harus diimbangi dengan pupuk P dan K tinggi serta KNO 3 kalau bisa ditambah multivitamin (B komplek) atau neurobion dengan konsentrasi 1 pil/ 3 liter dosis sekitar 30 - 50 ml.
Perlakuan yang dilakukan adalah perlakuan yang menggunakan bahan-bahan organik sehingga berpeluang mendatangkan penyakit dan hama, sepanjang perlakuannya bersih dan rapih (dibilas, dilakukan di pagi hari, dominasi mikroba positif), maka peluang terserang hama penyakit juga akan  berkurang.
Demikian
Semoga bermanfaat.

Transfer Teknologi Kultur Jaringan Esha Flora Indonesia

Transfer Teknologi Kultur Jaringan Esha Flora Untuk Perusahaan maupun Perorangan 
Oleh:  Ir. Edhi Sandra MSi  Dan  Ir. Hapsiati




Latar Belakang 

Kultur Jaringan - Prospek pengembangan Kultur Jaringan di Indonesia sangat baik. Indonesia membutuhkan bibit-bibit yang berkualitas dan unggul di berbagai macam sektor, seperti pertanian, perkebunan dan kehutanan, belum lagi untuk kepentingan tanaman hias dan koleksi tanaman eksotik dan langka. Setelah sekian lama memberikan pelatihan kultur jaringan (dengan jumlah peserta pelatihan yang lebih dari seribu orang yang di adakan di Esha Flora maupun di IPB) hanya sekitar 30 % yang tetap eksis dalam mengembangkan kultur jaringan.




Kelompok yang eksis ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu: 1). peserta yang memang sudah bekerja di bidang kultur jaringan di perusahaan negeri, perguruan tinggi maupun swasta sekitar 20 %, dan 2). Peserta perorangan atau utusan perusahaan swasta yang baru mau mengembangkan bisnis kultur jaringan sekitar 10%. Sedangkan yang 70% tidak dapat eksis dalam bidang kultur jaringan karena beberapa faktor yang dapat dikelompokkan menjadi:

Salah Persepsi Tentang Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga

Oleh

Edhi Sandra


1.       Kepala Unit Kultur Jaringan Bagian KonservasiTumbuhan Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB Bogor
2.       Kepala Laboratorium Bioteknologi Lingkungan PPLHLPPM IPB Bogor
3.       OwnerEsha Flora Plant and Tissue Culture

Pendahuluan

Kultur jaringan skala rumah tangga adalah kultur jaringan tanaman yang di laksanakan dengan kondisi danketerbatasan yang terdapat dalam skala rumah tangga.  

Tujuan dari kultur jaringan tanaman skalarumah tangga adalah tetap dapat dilaksanakannya teknologi kultur jaringandengan kondisi berbagai keterbatasan yang ada dan dapat dilaksanakan walaudalam kondisi skala rumah tangga.

Dalam hal ini terjadi prosesmodifikasi dan kreativitas yang dilakukan untuk tetap dapat melakukan kulturjaringan, dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip kultur jaringan. Setiaptahapan disarikan prinsip dasarnya dan diubah kondisinya dari kondisilaboratorium yang serba mewah dengan alat-alat serba impor ke skala rumahtangga.

Sayangnya banyak orang yangmempersepsikannya salah, mereka berfikir bahwa kultur jaringan dapat dilakukandalam skala rumah tangga apa adanya, mereka melakukannya tanpa melakukanmodifikasi prinsip dasar dari kultur jaringan (yang mungkin sebagian tidak tahumengenai hal itu), sehingga proses kultur jaringan benar-benar dilakukanseadanya. Oleh sebab itulah dapat diprediksi hasilnya hampir 100% gagal

Tingkat kegagalan yang tinggiselain disebabkan kurang difahaminya prinsip dasar kultur jaringan jugadisebabkan kultur jaringan memiliki titik kritis, yaitu tahapan kultur jaringanyang paling banyak dan paling tinggi mengalami kegagalan.  Titik kritis tersebut adalah inisiasi,yaitu memasukkan bahan eksplan yang dari lapang dalam kondisi tidak sterildimasukkan kedalam botol kultur jaringan tanaman dalam kondisi steril. Dalammelakukan tahapan ini seperti berjudi, untung-untungan, tapi seringkali gagal.

Sangat sulitnya inisiasi membuatbanyak mahasiswa yang penelitian kultur jaringan menangis karena gagal, dansebagian yang lain takut dan tidak mau melakukan inisiasi. Bila kita menanganiinisiasi dengan metode seperti biasa maka keberhasilannya pada umumnya sekitar0 %  – 10 %.  Kecuali untuk bahan tanaman yang berasal darinursery atau hasil kultur jaringan juga, maka tidak akan seperti itu, tapitetap saja sulit.

Selain masalah kontaminasi dalamproses inisiasi juga disebabkan kontaminasi pada saat perbanyakan / subkultur.Bahkan seringkali terjadi, pada saat diinisiasi sudah berhasil steril akantetapi pada saat disubkultur kontaminasi kembali, padahal dari segi pengerjaansudah benar dan baik.  Apalagi kalaukondisi laboratoriumnya seadanya / skala rumah tangga.

Dalam pengalaman kami, EshaFlora Plant and Tissue Culture melaksanakan kultur jaringan skalarumah tangga sejak tahun 1996, semakin lama kami semakin memahami bagaimanamengantisipasi kondisi skala rumah tangga dalam melaksanakan setiap tahapankultur jaringan.

Pengalaman-pengalaman praktistersebutlah yang kami ajarkan pada peserta pelatihan dan masyarakat luasmelalui tulisan-tulisan saya seperti ini. Tapi sayangnya, mungkin karenakelemahan saya dalam menuliskan pengalaman tersebut, banyak orang masihmeremehkan dan menyepelekan dan menganggap mudah, walaupun sebenarnya kalausudah memahaminya menjadi mudah jadinya, tapi salah kaprah dalam berfikirberakibat fatal dalam pelaksanaan kultur jaringan yang berdampak padakegagalan.
Dalam tulisan ini saya berusahauntuk menjelaskan prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan sertamodifikasi dan kreasi yang kami lakukan dalam pelaksanaan kultur jaringan skalarumah-tangga.


Tujuan
  1. Kultur jaringan  dapat dilakukan oleh banyak orang di Indonesia
  2. Kultur jaringan dapat dilaksanakan dalam kondisi skala rumah tangga
  3. Berbagai tujuan pelaksanaan metode dalam kultur jaringan dapat dilakukan dalam kondisi skala rumah tangga

Laminar Air Flow Made by Esha Flora HEPA 99,99%



Kultur Jaringan - Laminar Air Flow Esha Flora di buat berdasarkan modifikasi laminar yang cocok untuk digunakan di daerah tropis sepeti Indonesia. Berbeda dengan laminar lain yang dari luar negeri dengan bentuk dan ukuran yang sebenarnya tidak cocok untuk situasi dan kondisi yang ada di Indonesia. Modifikasi laminar Esha Flora didesain untuk meningkatkan hasil yang lebih optimal. Sesuai dengan standar Internasional menggunakan HEPA 99,999% yang sudah teruji kualitasnya. Modifikasi Laminar yang dilakukan Esha Flora ini tidak ada pada produk laminar lainnya








Souvenir Kultur Jaringan Esha Flora



Kultur Jaringan -  Souvenir ini unik loooh karena berisi tanaman hidup yang bisa tumbuh. Cukup ditaruh dibawah lampu atau tempat yang kena sinar matahari.

Beberapa contoh souvenir dengan berbagai hiasan menarik dan lucu sesuai dengan kreatifitas masing masing 😊

Bisa untuk hadiah ulang tahun, seminar, sidang, wisuda, cendramata, pernikahan, dan lain lain 😍










JADWAL PELATIHAN KULTUR JARINGAN REGULER 2017



Pelatihan Kultur Jaringan  

Mau tahu bagaimana anda bisa melipatgandakan tanaman dengan cara praktis, hemat dan cepat? Ya jawabannya adalah Kultur Jaringan. Kultur Jaringan bisa menjawab permasalahan umum pebisnis tanaman seperti keterbatasan stok jumlah bibit, proses perawatan yang sulit dan kualitas yang kurang baik.


Mengapa harus dengan Teknik Kultur Jaringan?

Esha Flora membuka Pelatihan Reguler Kultur Jaringan "Skala Rumah Tangga". Pelatihan Kultur Jaringan Esha Flora sudah dilakukan sejak tahun 2004 dengan alumni lebih dari 1000 peserta pelatihan.

Pelatihan dilakukan secara intensif selama 4 hari dari jam 09.00-16.00 sudah termasuk snack, makan siang, buku panduan, vcd, pelatihan kit, souvenir Esha Flora, sertifikat dan goodybag.

Berikut Jadwal Pelatihan:
23-26 Januari
20-23 Februari
20-23 Maret
24-27 April
22-25 Mei
19-22 Juni
24-27 Juli
28-31 Agustus
25-28 September
23-26 Oktober
20-23 November
26-29 Desember

Mengapa harus ikut pelatihan kultur jaringan di Esha Flora?

Apa saja materi dan praktek yang dipelajari dari Pelatihan Kultur Jaringan di Esha Flora?

Semua jawaban lengkap ada di www.pelatihankulturjaringan.com

Bila ingin bertanya bisa hubungi kami:
▶ HP: 0817154375 atau 08128213720
▶ Kantor: (0251)8344879
▶ Email: edhisms@gmail.com atau edhi_sandra@yahoo.co.id
▶ Instagram: @eshaflora
▶ Facebook: Esha Flora Plant and Tissue Culture
▶ Twitter: @EshaFloraID
▶ Website: www.eshaflora.com